Dalam pembuatan ekstrak dengan cara ekstraksi apapun, seringkali terdapat perbedaan yang signifikan antara pembuatan ekstrak batch yang satu (satu waktu pembuatan) dengan batch yang lain (waktu pembuatan yang lain). Perbedaan yang mungkin terjadi dapat secara fisika maupun kimia. Hal ini dapat menyebabkan karakteristik ekstrak yang berbeda sehingga memungkinkan khasiat ekstrak berbeda pula, akibatnya produk kita menjadi tidak memiliki standar kualitas.
Secara sederhana, hal-hal yang dapat membuat ekstrak berbeda setiap kali membuat adalah sesuai dengan hal-hal yang mempengaruhi mutu ekstrak pada materi sebelumnya, sehingga jika hal-hal yang memperngaruhi mutu ekstrak telah diperhatikan dan divalidasi (dipastikan) dengan benar, maka dapat meminimalisir perbedaan ekstrak pada setiap batch pembuatan (perbedaannya masih masuk range/batas).
Lalu apakah yang dimaksud dengan ekstrak terstandar?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut kita harus memahami istilah standardisasi ekstrak. Yang dimaksud dengan standardisasi ekstak adalah semua ukuran yang digunakan selama proses pembuatan ekstrak untuk menghasilkan produk yang reproducible (keterulangannya baik).
Standardisasi ekstrak bertujuan menghasilkan ekstrak terstandar untuk mencapai komposisi yang dipersyaratkan dari monografi ekstrak tersebut.
Upaya – upaya yang dapat dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut misalnya teknik ekstraksi harus distandarkan sesudah diperoleh metode ekstraksi yang paling baik, standardisasi pelarut, simplisia terstandar dan hal-hal kritis lain yang berpengaruh langsung terhadap kualitas ekstrak.
Produk yang telah memiliki bahan baku dan proses yang terstandardisasi serta telah melakukan uji pra klinis produknya terhadap hewan coba, dapat meningkatkan derajat produknya dari jamu menjadi Obat Herbal Terstandar (OHT), seperti contohnya produk “Tolak Angin” PT. Sido Muncul dan “Lelap” PT. Soho. Sedangkan untuk produk jamu biasanya belum terstandarisasi dan belum diuji khasiat terhadap hewan coba
(Obat Herbal Terstandar)
(jamu)
Untuk membuat ekstrak yang terstandar, terlebih dulu kita harus merencanakan standar ekstrak seperti apa yang ingin dibuat. Oleh karena itu ekstrak harus memiliki parameter-parameter tertentu yang harus dicapai sebagai kontrol terhadap kualitas ekstrak secara fisika, kimia dan mikrobiologi.
Menurut buku Monografi Ekstrak dan Parameter Standar Ekstrak (Badan POM), parameter yang harus diujikan terhadap ekstrak sedikitnya antara lain meliputi :
A. Parameter spesifik
1.Identitas ekstrak
2.Organoleptik ekstrak
3.Senyawa terlarut dalam pelarut tertentu
B. Parameter non spesifik
1.Susut pengeringan
2.Bobot jenis
3.Kadar air
4.Kadar abu
5.Sisa pelarut
6.Residu pestisida
7.Cemaran logam berat
8.Cemaran mikroba
a.ALTB
b.MPN Coliform
c.Uji Angka kapang dan khamir
d.Uji cemaran aflatoksin
C. Uji kandungan kimia ekstrak
1.Pola kromatogram
2.Kadar total golongan kandungan kimia
3.Kadar kandungan kimia tertentu
Bila parameter tersebut telah ditetapkan nilainya, maka pada proses pembuatan ekstrak, upaya yang dilakukan adalah dalam rangka mencapai nilai-nilai minimal dari setiap parameter tersebut.
Sayangnya, hal tersebut mungkin hanya dapat dilakukan oleh perusahaan obat tradisional yang telah maju, sedangkan bagi industri kecil obat tradisional, hal tersebut masih sulit untuk dilakukan, sehingga produk mereka masih memungkinkan perbedaan dalam setiap proses pembuatannya. Akan tetapi industri kecil juga terus mengupayakan pembuatan produk yang konstan dan memiliki mutu yang terstandar, karena mereka juga tidak ingin produknya mutunya berubah-ubah. Cara yang dilakukan mungkin dengan bantuan laboratorium pengujian lain untuk mengetahui nilai-nilai parameter ekstrak mereka. Laboratorium yang dimaksud antara lain Lab PPOM Badan POM, Sucofindo, Sarawanti, dan laboratoirum lain yang diakui dan terakreditasi.
Banyak hal lain yang berkaitan dengan upaya mendapatkan ekstrak terstandar, namun materi dicukupkan dulu sampai disini, dan akan dilanjutkan dengan materi lain yang masih berhubungan dengan ekstrak herbal.
Salam
R&D Manajer
Apakah standar mutu ekstrak suatu pabrik harus sama dengan standar mutu ekstrak yang ada di buku monografi ekstrak badan POM?
BalasHapus@Ano: Standar mutu ekstrak suatu pabrik, sampai saat ini masih boleh berbeda dengan standar mutu yang ada di buku monografi ekstrak, dengan kata lain pabrik boleh memiliki standar mutu ekstrak sendiri.
BalasHapusBuku monografi ekstrak saat ini belum dijadikan buku monografi wajib seperti halnya Farmakope bagi obat. Hal ini dikarenakan industri ekstrak di Indonesia masih banyak yang belum dapat mencapai standar mutu seperti yang diinginkan oleh buku monografi ekstrak, sehingga mereka lebih mampu untuk mengikuti standar R&D mereka sendiri dengan tetap memperhatikan kualitas ekstrak.
Akan tetapi, untuk Industri Farmasi yang telah maju, biasanya buku monografi ekstrak merupakan rujukan akhir yang mereka ingin capai guna mengikuti standar mutu ekstrak yang diinginkan oleh buku monografi ekstrak Badan POM.
Aslm. Cukup menginspirasi ka, jadi terinspirasi untuk bertanya (tolong dijawab ya ka):
BalasHapus1. Parameter nonspesifik diatas berlaku untuk ekstrak apa? kering / kental?
2. Klo ekstrak kental yang dibuat nggak ada monografinya, trus tetap harus melakukan uji parameter non spesifik itu g?
3. ada nggak para meter ekstrak kental secara umum?
Syukron, atas penjelasannya...
_ITha_
@Itha:
BalasHapus1. Parameter spesifik dan non spesifik diperuntukkan bagi semua konsistensi ekstrak (siccum, spissum, liquidum), kecuali parameter bobot jenis, biasanya digunakan hanya untuk ekstrak cair dan ekstrak kental yang masih dapat mengalir, tidak untuk serbuk)
2. Untuk ekstrak yang belum ada monografinya, pengujian terhadap parameter spesifik dan non spesifik tetap dilakukan terhadap ekstrak tersebut, akan tetapi hasilnya tidak memiliki pembanding/ standar yang ingin dicapai, tetapi dapat dibandingkan dengan hasil pengujian parameter spesifik dan non spesifik oleh peneliti lain (penelitian yang lain).
Monografi ekstrak Badan POM dihasilkan dari proyek tender penelitian dari Badan POM kepada semua universitas yang memiliki standar lab pengujian yang layak. Masing-masing universitas mendapatkan tugas membuat parameter spesifik dan non spesifik ekstrak dari simplisia yang berasal dari minimal 3 daerah dengan letak geografis yang berbeda. Hasilnya dirangkum dan dibukukan menjadi buku Monografi ekstrak sebagai pedoman industri ekstrak dalam membuat standar mutu ekstak. Sayangnya belum menjadi hal yang wajib seperti halnya Farmakope untuk obat.
3. Parameter ekstrak kental secara umum adalah sama dengan parameter spesifik dan non spesifik yang ada di buku monografi. Untuk penelitian atau skripsi, biasanya hanya parameter tertentu saja yang diujikan disesuaikan dengan kepentingan penelitian, tetapi dalam rangka pendaftaran obat tradisional (registrasi TR) berbahan baku ekstrak, semua parameter tersebut harus diujikan sebagai bahan penilaian petugas POM dalam menilai mutu produk. Pengujian dapat dilakukan di laboratorium pengujian yang telah terakreditasi atau diakui oleh Badan POM.
Demikian Itha, semoga terjawab.
oh gitu,,,
BalasHapusemm, tapi klo seandainya kita cuma sekedar melakukan uji organoleptis dan perhitungan rendemen (ekstrak tidak ada monografinya) kira - kira bisa diterima kah penelitian yang kita lakukan? dalam hal ini ektrak akan diformulasikan dalam bentuk sediaan gel. menurut kaka sahih nggak klo hanya sekedar menginformasikan bentuk organoleptis dan rendemen yang digunakan?
_itha_
@Itha:
BalasHapusKalo pembuatan produk skala industri, ekstrak harus memenuhi semua parameter yang harus diujikan terhadapnya, tetapi untuk penelitian atau skripsi, pembuatan produk berbahan aktif ekstrak, baik itu tablet, kapsul, krim, gel, sirup, sirup kering, effervescent maupun produk lainnya, biasanya parameter yang diujikan terhadap ekstrak adalah parameter yang berkaitan dengan mutu produk tersebut.
Dari parameter spesifik dan non spesifik harus dilihat parameter mana yang kemungkinan berhubungan langsung dengan mutu produk yang dibuat. Parameter ini perlu diketahui nilainya agar jika ada masalah baik secara fisika maupun kimia terhadap produk, dapat ditelusuri apakah masalah disebabkan oleh ekstrak yang digunakan.
Dalam hal pembuatan produk gel, parameter ekstrak yang mungkin perlu untuk diketahui antara lain: jika ekstrak cair/kental (dapat mengalir); bobot jenis ekstrak, kekentalan ekstrak, kadar air, kadar abu dan susut pengeringan. Parameter tersebut mungkin berkaitan dengan mutu gel, karena gel juga harus diuji pH, kekentalan, dan bobot jenisnya.
Bagaimana jika hanya ada data organoleptis dan data rendemen?.
Jika penelitiannya relatif lancar/ tidak ada permasalahan yang berarti, maka parameter yang lain menjadi terlihat tidak perlu dilakukan, tetapi jika ternyata pada formulasi gel muncul permasalahan, maka kita menjadi kekurangan informasi tentang ekstrak, dalam rangka mencari jawaban dari permasalahan formulasi gel tersebut
Semakin lengkap informasi yang disajikan dalam penelitian, maka akan semakin menambah bobot penilaian orang terhadap materi penelitian maupun terhadap penelitinya sendiri.
Penelitian itha tetep sahih, hanya saja penelitian terlihat kurang lengkap. Biasanya orang akan mencari penelitian dengan informasi yang lengkap untuk digunakan sebagai referensi
oh,,,insyaAllah semakin mengerti...
BalasHapusoke, akan dipertimbangkan lagi kalau memang waktunya cukup, mau ngelakuin pengujian di puspitek...
Syukron jiddan
@itha: Iya, semoga berhasil..
BalasHapusSalam
Manajer R&D
vie...saya mohon bantuan gmn ya cara buat ngehitung kadar air dengan metode gravimetri?
BalasHapusdan cara perhitungan untuk parameter non spesifik?serta rentang nilai yg baik untuk penetapan parameter non spesifik (
kadar air,abu dsb.)
@Vie:
BalasHapusPenetapan kadar air sebuk atau ekstrak dapat dilakukan dengan titrasi karl fischer cara destilasi, maupun gravimetri, untuk cara gravimetri dapat dilakukan sebagai berikut:
Timbang seksama lebih kurang 10 gram ekstrak (semakin sedikit ekstrak yang digunakan akan mempengaruhi keakuratan hasil penetapan kadar air)dalam wadah yang telah ditara. (Wadah dalam keadaan bobot konstan).
Keringkan pada suhu 105 derajat celcius selama 5 jam (oven).
Timbang ekstrak. Lanjutkan pengeringan selama 1 jam, lalu timbang kembali.
Jika perbedaan penimbangan pertama dan kedua tidak lebih dari 0,25% pengeringan telah selesai, akan tetapi jika selisih masih lebih dari 0,25%, maka pengeringan dilanjutkan.
%kadar air = W1 - W2/w1 x 100%
Penetapan kadar air secara gravimetri tidak cocok untuk ekstrak yang memiliki kandungan minyak atsiri yang tinggi, karena minyak ikut menguap sebagai bobot air. Dalam hal ini pengujian lebih tepat disebut sebagai susut pengeringan. (Tidak hanya air yang menguap, tetapi pelarut lain atau minyak-minyak menguap).
Cara penetapan susut pengeringan sama dengan kadar air, akan tetapi jumlah ekstrak yang digunakan lebih sedikti yaitu 1 - 2 gram.
Cara perhitungan juga sama dengan penetapan kadar air.
Untuk penetapan kadar abu dapat dilakukan sebagai berikut :
Timbang seksama lebih kurang 2 - 3 g ekstrak yang telah digerus (untuk serbuk kering) jika ekstrak kental tidak perlu.
Masukkan ke dalam krus silikat yang telah ditara, kemudian serbuk diratakan.
Masukkan krus ke dalam alat tanur suhu 800 derajat pijarkan hingga arang habis (waktu berbeda beda, biasanya mulai 2 jam sudah dicek apakah arang sudah habis/belum)
Dinginkan, timbang, kemudian pijarkan kembali selama satu jam dan timbang kembali. Perbedaan berat pertama dan kedua tidak lebih dari 0,25%. (hingga bobot konstan).
Perhitungan kadar abu sama dengan kadar air.
Rentang nilai bagi parameter non spesifik ada beberapa berlaku umum ada juga yang berbeda untuk tiap ekstrak tanaman.
Kadar air dan susut pengeringan secara umum diperbolehkan kurang dari 10%. Bobot jenis dan kadar abu berbeda-beda setiap ekstrak (disesuaikan dengan monografi ekstrak masing-masing)
Cemaran mikroba dan logam berat harus mencapai batas minimal yang diperbolehkan oleh badan POM.
Demikian jawaban kami
Salam R&D Manajer
@anank: mau nanya nih klu tujuan dr penetapan parameter spesifik dan spesifk dari ekstrak tuh apa ya?????dan biasanya bagaimana uji aktivitas obat herbal???tank's
BalasHapusBoleh tanya kira2 pstaka untuk parameter ekstrak spesifik dan non bisa saya dapat di mana?
BalasHapusterima kasih sebelumnya.
maaf sy mw nanya, standar kekentalan ekstrak itu brapa ya???
BalasHapusjwabannya tolong ke sweety_vermouth88@yahoo.com
terima kasih...
saya mau tanya, kenapa harus 105 suhu nya?
BalasHapuslalu,, apa bedanya kadar air dg susut pengeringan bila sama2 menggunakan metode pamanasan (oven)
mohon di jawab...!
jika penetapan kadar air secara gravimetri (dengan pemanasan) dan di dalam ekstrak hanya ada air tanpa pelarut organik, maka susut pengeringan sama dengan kadar air.., Suhu 105 merupakan suhu baku yang tercantum di farmakope untuk metode gravimetri, sebaiknya kadar air dengan alat moisture balance dan susut pengeringan dengan oven atau gravimetri..
BalasHapusViskositas ekstrak kental dalam centipoise belum ada ketentuan baku dalam literatur, namun untuk ekstrak kental, kadar air ada yang menyebut 10-20%, ekstrak kering < 10% dan ekstrak cair > 20%, namun ada juga ekstrak dengan kadar air >20 masih disebut ekstrak kental.., biasanya ekstrak cair dibuat dengan melarutkan ekstrak kental.., perbandingannya bisa bermacam-macam !: 1: (tinctura)..
Perbandingan nya bisa 1:1 atau 1:5 (tinctura)
BalasHapusbagaimana cara membuat ekstrak dari tumbuhan . mohon bantuannya.........
BalasHapusbagaimana jika saya ingin membeli ekstrak terstandar suatu tanaman untuk kebutuhan penelitian , saya sangat membutuhkannya sekarang ..
BalasHapusdi mana dan bagaimana saya bisa mendapatkannya ..
mohon jawabannya ke email saya sylviatiassetiana@hotmail.com
terimakasih
-Sylvia_
mohon penjelasan mengenai tujuan masing-masing pengujian non spesifik,,trus bagaimana cara kerja pengujian sisa pelarut ? apa saja kah parameter yg harus dilakukan jika akan membuat suatu sediaan oral berasal dari ekstrak?
BalasHapusterima kasih
Ass wr wb.
BalasHapusMohon penjelasan dan informasinya.
Bagaimana cara membuat ekstrak kental dengan bahan baku jagung ?
Dimana tempat makloon ekstrak herbal ?
Mohon Jawaban dikirim ke yayonurcahyo@yahoo.com
Atas segala bantuannya saya haturkan terimaksih.
Wass wr wb.
Yayo.-
saya mau tanya untuk membuat ekstrak cara yang paling tepat itu apa? agar tidak mengurangi kadar / kandungan bahanya?? dan bagai mana langkah-langkahnya?
BalasHapusmohon penjelasan berapakah kadar air ekstrak maksimal untuk pembuatan sediaan herbal?
BalasHapusterima kasih
ka klo simplisia yang mengandung minyak atsiri tuh biasanya dilakukan uji kadar air atau susut pengeringan atau 22nya?
BalasHapusthx u
ass..
BalasHapusmau bertanya kalau konsentrasi ekstrak m formuaksimal yang diizinkan untk formulasi sediaan tablet, krim, dan gel berapa persen yaa??
terimakasih..
ass..
BalasHapusmau bertanya kalau konsentrasi ekstrak maksimal yang diizinkan untuk formulasi sediaan tablet, krim, dan gel berapa persen yaa??
terimakasih..
Tidak ada pak, yang jelas kalo ekstraknya harus konsentrasi tinggi baru berkhasiat berarti potensinya rendah dan kurang ekonomis, sebaiknya buat ekstrak yang pekat dimana konsentrasi 1-5% saja sudah cukup menimbulkan efek farmakologi..
Hapustks
aslmkm...
BalasHapusmau tanya kalo untuk penetapan sisa pelarut itu apa hanya untuk obat tradisional saja???? bagaimana dengan obat dan narkoba, bagaimana cara pengujian penetepan sisa pelarutnya??????
terimakasih.....
Kalo obat beda lagi pak pengujian yang dilakukan.., kalo obat tradisional juga ngga semuanya, hanya yang bahan aktifnya dibuat dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut, oleh badan pom diminta cek sisa pelarut masih sesuai batas atau tidak..
Hapustks
ass
BalasHapusmau bertanya, selisih bobot konstan 0,25% itu berdasarkan buku apa yaa?
karena menurut farmakope indonesia edisi 3, bobot konstan disebutkan selisih penimbangan tidak lebih dari 0,5 mg per gram bahan.
terimakasih
Saya rasa akan sama maksudnya.., coba di cek di buku parameter standar ekstrak terbitan badan POM
Hapustks
Assalam
BalasHapussya mau tanya, dalam pembuatan ekstrak terstandar dikenal suatu proses yaitu penentuan washing time, nah itu artinya apa ya, dan tujuannya untuk apa ya, jika ditinjau dari ektrak terstandar itu sendiri dan peruntukannya untuk industri skala besar gunanya untuk apa?
Washing time???
Hapusmohon maaf nih, baru denger.., jadi ngga bisa kasih komentar n gambaran.., apa memang istilah yang umum seperti itu washing time?
mau tanya nee.. ak kan beli produk penghilang stetchmark..trs disitu ada tulisan ekstrak snail..nah it maksudnya gmn ya?apakah itu terbuat dr siput yg dibunuh? ato hanya lendirnya saja? tolong diblas yah.makasih
BalasHapusEkstrak dapat berasal dari tumbuhan maupun hewan, termasuk siput. Kalo bikin ekstrak tanpa membunuh hewannya memang agak sulit dan jarang, contohnya madu, hewannya tetap hidup, kalo gamat/teripang, hewannya mati.., kalo siput bisa dari lendirnya (siputnya tetap hidup) atau memang ekstraksi dilakukan dengan cara mematikan hewan tersebut..
Hapusdimana saya bisa belajar kursus cara meng ekstrak yang baik
BalasHapus@Tabib : Setahu saya pelatihan tentang itu belum ada penyelenggara kursusnya pak, yang ada pelatihan herbalis dan terapis, artinya ilmu ini masih kalangan kampus (dalam kurikulum D3, S1 dan S2 herbal)
BalasHapusmau tanya, tolong jelaskan kanapa parameter non spesifik mutu ekstrak itu penting, sama pentingnya dengan parameter spesifik mutu ekstrak? kenapa parameter non spesifik perlu ditetapkan?
BalasHapusarti dari parameter "non spesifik" itu sendiri sebenarnya apa?
thx..
Admin saya mau tanya, itu berat konstan idak boleh lebih dari 0,25% itu referensid ari mana kalau boleh tau?
BalasHapusterimakasih